Slide # 1

IPDN KAMPUS RIAU

Pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup sebab pendidikan yang sesungguhnya adalah kehidupan itu sendiri.

Slide # 2

Wahana Wyata Praja

Struktur yang mewadahi kegiatan praja.

Slide # 3

Aula IPDN Kampus Riau

Gedung berkumpulnya para praja ketika ada acara.

Slide # 4

Perpustakan dan Lab Komputer

Tempat dimana gudang ilmu di tampung

Slide # 5

Anggota Abdi Praja News

Bekerja di bidang Jurnalistik.

Selasa, 21 April 2015

Video Tentang Emansipasi Wanita memperingati Hari Kartini


Jumat, 13 Februari 2015

Sekilas Pengkaderan Rohis angkatan XXIV



Jika bicara aktifis muslim erat kaitannya dengan organisasi sederhana yang ada mulai dari SMP sampai mahasiswa yaitu rohis. Tidak seperti rohis pada umumnya rohis di IPDN memiliki momen pengkaderan yaitu untuk mempertahankan kepengurusan Rohis ke generasi berikutnya. Dengan cara sederhana kami berkumpul dalam suatu majelis ilmu yang bebas dan aktif. Untuk berkreasi namun tetap dalam tujuan yang sebenarnya yaitu menanamkan nilai-nilai Islam pada aktivis Rohis yang akan mengemban amanah untuk generasi rohis berikutnya. Dalam majelis ilmu ini kedudukan kami sama di hadapan Allah SWT.

Selasa, 13 Januari 2015

Majalah Abdi Praja Kampus Riau Edisi III


Jumat, 09 Januari 2015

ANGGARAN DASAR LEMBAGA PERS PRAJA ABDI PRAJA NEWS



ANGGARAN DASAR
LEMBAGA PERS PRAJA ABDI PRAJA NEWS

BAB I
IDENTITAS ORGANISASI
Pasal 1
Nama Organisasi
Lembaga Pers Praja (LPP) Abdi Praja News.
Pasal 2
Waktu Pembentukan
LPP Abdi Praja News dideklarasikan di Kampus STPDN Jatinangor pada    Musyawarah Besar tahun 2001 sebagai pengganti nama dari Majalah Abdi   Praja yang didirikan pada tahun 1992.
Pasal 3
Tempat dan Kedudukan
LPP Abdi Praja News berkedudukan di Kampus IPDN
Pasal 4
Lambang Organisasi
Lambang LPP Abdi Praja News termuat dalam lampiran Anggaran Dasar ini

Rabu, 07 Januari 2015

Arti Astha Brata


Istilah “ASTHA BRATA”

Berasal dari kata Asto atau Hasto yang artinya delapan, kemudian Baroto yang artinya laku atau perbuatan. Jadi ASTHA BRATA atau Hasto Broto berati delapan laku atau delapan perbuatan.
ASTHA BRATA terdapat dalam Sarga XXIV dari wejangan Ramayana kepada Gunawan Wibisono, juga Sri Kresna kepada Arjuna.
Diterangkan bahwa seseorang yang ditakdirkan untuk menjadi pemimpin atau raja adalah dalam jiwanya terdapat delapan macam sifat kedewasaan atau delapan macam watak-watak delapan dewa. Kewajiban seorang pemimpin harus selalu mencerminkan sifat dan sikap:

 1. Dewa Surya atau Watak Matahari
Menghisap air dengan sifat panas secara perlahan serta memberi sarana hidup. Pemimpin harus selalu mencerminkan sifat dan sikap semangat kehidupan dan energi untuk mencapai tujuan dengan didasari pikiran yang matang dan teliti serta pertimbangan baik buruknya juga kesabaran dan kehati-hatian.

 2. Dewa Chandra atau Watak Bulan
Yang memberi kesenangan dan penerangan dengan sinarnya yang lembut. Seorang pemimpin bertindak halus dengan penuh kasih sayang dengan tidak meninggalkan kedewasaannya.

 3. Dewa Yama atau Watak Bintang
Yang indah dan terang sebagai perhiasan dan yang menjadi pedoman dan bertanggung jawab atas keamanan anak buah, wilayah kekuasaannya.

 4. Dewa Bayu atau Watak Angin
Yang mengisi tiap ruang kosong. Pemimpin mengetahui dan menanggapi keadaan negeri dan seluruh rakyat secara teliti.

 5. Dewa Indra atau Watak Mendung
Yang menakutkan (berwibawa) tetapi kemudian memberikan manfaat dan menghidupkan, maka pemimpin harus berwibawa murah hati dan dalam tindakannya bermanfaat bagi anak buahnya.

 6. Dewa Agni atau Watak Api
Yang mempunyai sifat tegak, dapat membakar dan membinasakan lawan. Pemimpin harus berani dan tegas serta adil, mempunyai prinsip sendiri, tegak dengan berpijak pada kebenaran dan kesucian hati.

 7. Dewa Baruna atau Watak Samudra
Sebagai simbol kekuatan yang mengikat. Pemimpin harus mampu menggunakan kekuatan dan kekuasaannya untuk menjaga keseluruhan dan keutuhan rakyat serta melindungi rakyat dari segala kekuatan lain yang mengganggu ketentraman dan keamanan secara luas dan merata.

 8. Dewa Kuwera atau Watak Kekayaan atau Watak Bumi
Yang sentosa, makmur dengan kesucian rohani dan jasmani. Pemimpin harus mampu mengendalikan dirinya karena harus memperhatikan rakyat, yang memerlukan bantuan yang mencerminkan sentosa budi pekertinya dan kejujuran terhadap kenyataan yang ada.

Selasa, 06 Januari 2015

Festival Makanan Nusantara



              Hari libur telah berakhir, para pasukan pamong pun kembali ke kampus untuk melaksanakan tugas menuntut ilmu di kampus tercinta. Dari berbagai daerah pasukan pamong berdatangan dengan membawa buah tangan oleh-oleh khas daerah masing-masing, Dari ujung barat (sabang) sampai ujung timur (merauke). Seperti biasanya, pasukan pamong sangat berhati-hati dalam membawa buah tangan ini masuk ke dalam lingkungan kampus. Karena dalam peraturan pasukan pamong ini tidak boleh membawa makanan apa pun masuk ke dalam kampus dengan alasan apapun. Di dalam keadaan itu, munculah ide dari Wahana Wyata Praja untuk membuat iven yang berporos kepada Kepala Bagian Keprajaan, bapak Heru Sulistyo, S.Sos, M.Si sebagai pencetus acara tersebut.

Kamis, 01 Januari 2015

SOTK ABDI PRAJA NEWS Kampus RIAU Angkatan XXIII