Selasa, 21 April 2015
Jumat, 13 Februari 2015
Sekilas Pengkaderan Rohis angkatan XXIV
Jika bicara
aktifis muslim erat kaitannya dengan organisasi sederhana yang ada mulai dari
SMP sampai mahasiswa yaitu rohis. Tidak seperti rohis pada umumnya rohis di
IPDN memiliki momen pengkaderan yaitu untuk mempertahankan kepengurusan Rohis
ke generasi berikutnya. Dengan cara sederhana kami berkumpul dalam suatu
majelis ilmu yang bebas dan aktif. Untuk berkreasi namun tetap dalam tujuan
yang sebenarnya yaitu menanamkan nilai-nilai Islam pada aktivis Rohis yang akan
mengemban amanah untuk generasi rohis berikutnya. Dalam majelis ilmu ini kedudukan
kami sama di hadapan Allah SWT.
Selasa, 13 Januari 2015
Jumat, 09 Januari 2015
ANGGARAN DASAR LEMBAGA PERS PRAJA ABDI PRAJA NEWS
ANGGARAN DASAR
LEMBAGA PERS PRAJA ABDI PRAJA NEWS
BAB I
IDENTITAS ORGANISASI
Pasal 1
Nama Organisasi
Lembaga Pers Praja (LPP) Abdi Praja News.
Lembaga Pers Praja (LPP) Abdi Praja News.
Pasal 2
Waktu Pembentukan
LPP Abdi Praja News
dideklarasikan di Kampus STPDN Jatinangor pada Musyawarah Besar
tahun 2001 sebagai pengganti nama dari Majalah Abdi Praja yang
didirikan pada tahun 1992.
Pasal 3
Tempat dan Kedudukan
LPP Abdi Praja News
berkedudukan di Kampus IPDN
Pasal 4
Lambang Organisasi
Lambang LPP Abdi
Praja News termuat dalam lampiran Anggaran Dasar ini
Rabu, 07 Januari 2015
Arti Astha Brata
Istilah “ASTHA BRATA”
Berasal dari kata Asto atau Hasto yang
artinya delapan, kemudian Baroto yang artinya laku atau perbuatan. Jadi
ASTHA BRATA atau Hasto Broto berati delapan laku atau delapan perbuatan.
ASTHA BRATA terdapat dalam Sarga XXIV dari wejangan Ramayana kepada Gunawan Wibisono, juga Sri Kresna kepada Arjuna.
Diterangkan bahwa seseorang yang ditakdirkan
untuk menjadi pemimpin atau raja adalah dalam jiwanya terdapat delapan
macam sifat kedewasaan atau delapan macam watak-watak delapan dewa.
Kewajiban seorang pemimpin harus selalu mencerminkan sifat dan sikap:
1. Dewa Surya atau Watak Matahari
Menghisap air dengan sifat panas secara perlahan
serta memberi sarana hidup. Pemimpin harus selalu mencerminkan sifat
dan sikap semangat kehidupan dan energi untuk mencapai tujuan dengan
didasari pikiran yang matang dan teliti serta pertimbangan baik buruknya
juga kesabaran dan kehati-hatian.
2. Dewa Chandra atau Watak Bulan
Yang memberi kesenangan dan penerangan dengan
sinarnya yang lembut. Seorang pemimpin bertindak halus dengan penuh
kasih sayang dengan tidak meninggalkan kedewasaannya.
3. Dewa Yama atau Watak Bintang
Yang indah dan terang sebagai perhiasan dan yang
menjadi pedoman dan bertanggung jawab atas keamanan anak buah, wilayah
kekuasaannya.
4. Dewa Bayu atau Watak Angin
Yang mengisi tiap ruang kosong. Pemimpin mengetahui dan menanggapi keadaan negeri dan seluruh rakyat secara teliti.
5. Dewa Indra atau Watak Mendung
Yang menakutkan (berwibawa) tetapi kemudian
memberikan manfaat dan menghidupkan, maka pemimpin harus berwibawa murah
hati dan dalam tindakannya bermanfaat bagi anak buahnya.
6. Dewa Agni atau Watak Api
Yang mempunyai sifat tegak, dapat membakar dan
membinasakan lawan. Pemimpin harus berani dan tegas serta adil,
mempunyai prinsip sendiri, tegak dengan berpijak pada kebenaran dan
kesucian hati.
7. Dewa Baruna atau Watak Samudra
Sebagai simbol kekuatan yang mengikat. Pemimpin
harus mampu menggunakan kekuatan dan kekuasaannya untuk menjaga
keseluruhan dan keutuhan rakyat serta melindungi rakyat dari segala
kekuatan lain yang mengganggu ketentraman dan keamanan secara luas dan
merata.
8. Dewa Kuwera atau Watak Kekayaan atau Watak Bumi
Yang sentosa, makmur dengan kesucian rohani dan
jasmani. Pemimpin harus mampu mengendalikan dirinya karena harus
memperhatikan rakyat, yang memerlukan bantuan yang mencerminkan sentosa
budi pekertinya dan kejujuran terhadap kenyataan yang ada.
Selasa, 06 Januari 2015
Festival Makanan Nusantara
Hari
libur telah berakhir, para pasukan pamong pun kembali ke kampus untuk
melaksanakan tugas menuntut ilmu di kampus tercinta. Dari berbagai daerah
pasukan pamong berdatangan dengan membawa buah tangan oleh-oleh khas daerah
masing-masing, Dari ujung barat (sabang) sampai ujung timur (merauke). Seperti biasanya,
pasukan pamong sangat berhati-hati dalam membawa buah tangan ini masuk ke dalam
lingkungan kampus. Karena dalam peraturan pasukan pamong ini tidak boleh membawa makanan apa pun masuk ke dalam kampus dengan alasan apapun. Di dalam
keadaan itu, munculah ide dari Wahana Wyata Praja untuk membuat iven yang
berporos kepada Kepala Bagian Keprajaan, bapak Heru Sulistyo, S.Sos, M.Si
sebagai pencetus acara tersebut.